Moslem Journey – Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menginformasikan bahwa Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu, 11 mil dari Soekarno-Hatta pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.55 WIB.
Melansir Kompas, Bagus mendapatkan informasi hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada pukul 14.55 WIB dan segera melakukan pergerakan secara mendetail. Bagus menjelaskan, lokasi hilangnya Pesawat di sekitar 11 mil barat laut Bandara Soekarno Hatta.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang. Kapal patroli Kementerian Perhubungan juga menemukan serpihan daging di lokasi titik jatuhnya pesawat tersebut.
Sementara itu, nelayan Pulau Lancang pertama kali mendengar suara ledakan seperti suara petir di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya air yang sedang diguyur hujan deras. Dengan demikian, nelayan tersebut melapor ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.
Berdasarkan informasi dari Menteri Perhubungan Budi Karya, total ada 62 orang yang berada di Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak. Budi menuturkan, 12 kru pesawat dan 50 orang yang terdiri 43 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi ada di dalam pesawat.
Kronologi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak melakukan lepas landas pada pukul 14.36 WIB, kemudian pada pukul 14.37 WIB diizinkan naik di ketinggian 29.000 kaki mengikuti instrument departure.
Pada pukul 14.40 WIB, pengendali lalu lintas udara (ATC) mendeteksi kalau Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melinkan ke Barat Laut. Tidak lama kemudian, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami lost contact dari radar.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jenis Boeing 737-500 dikabarkn hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Berdasarkan informasi Basarnas, pesaat hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.